JURNALI INFO | GOWA—–Ketersedian stok dan kenaikan harga bahan pokok saat Ramadan dan jelang Idul Fitri menjadi perhatian bagi pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk di Kabupaten Gowa.
Pemantauan pasar pun terus dilakukan dalam memastikan stok kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi selama Ramadan ini hingga tidak adanya kenaikan harga yang signifikan, yang kali ini dilakukan di Pasar Minasa Maupa Sungguminasa, Selasa (12/3).
Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Abdul Karim Dania usai mendampingi Pj Gubernur Sulawesi Selatan mengatakan dari semua bahan pokok hingga saat ini masih tersedia, termasuk harga yang memang mengalami kenaikan namun masih dalam tahap kewajaran.
“Pada umumnya semuanya masih dalam kategori normatif saja, harganya memang tidak bisa dipungkiri bahwa satu atau dua komoditi misalnya cabe mengalami kenaikan harga tapi itu masih dalam toleransi,” ungkapnya.
Dirinya menyebut permintaan masyarakat memang cukup tinggi saat awal Ramadan hingga Idul Fitri nanti sehingga hal tersebut memicu terjadinya kenaikan harga pada sebagai bahan pokok.
“Kenaikan harga terjadi karena permintaan cukup besar, kita tidak bisa pungkiri jika harga terlalu ditekan akan merugikan dari pedagang itu sendiri khususnya para petani kita sehingga jika kenaikannya sekitar 10 persen itu masih wajar, namun jika sudah berkali lipat pasti kita lakukan intervensi,” jelasnya.
Sementara pada komoditi beras, saat ini masih sangat tersedia di Bulog, bahkan saat ini Bulog menyediakan beras kemasan lima liter dengan harga Rp53 ribu.
“Kita terus melakukan koordinasi dengan Bulog dan stok masih tersedia hingga tiga bulan kedepan,” tambahnya.
Olehnya Pemerintah Kabupaten Gowa akan terus melakukan pemantauan sebagai upaya agar harga dan ketersediaan stok bahan pokok bisa terus diawasi.
Sementara Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin usai melakukan pemantauan mengungkapkan pihaknya bersama rombongan datang langsung ke Kabupaten Gowa untuk memastikan stok pangan masyarakat tercukupi di awal Ramadan ini.
“Kita sengaja datang karena ini hari pertama puasa jadi kita cek dan pastikan stok pangan bahan pokok masyarakat mencukupi dan barangnya tersedia,” katanya.
Terkait kenaikan harga, dirinya menyebut masih dalam batas toleransi meskipun terjadi peningkatan permintaan pada cabe dan cabe merah besar.
“Harga itu relatif masih dalam batas toleransi, walaupun mungkin memang seperti cabe merah besar itu sedikit ada kenaikan karena permintaan dan banyak menggunakan cabe merah besar saat puasa sementara jumlah produksinya tidak bertambah, sehingga nanti kita akan berikan benih cabe besar karena tanamnya di Malakaji dan Gowa termasuk produsen untuk daerah lain,” jelasnya.
Salah satu pedagang, Rina mengaku kenaikan bahan pokok terjadi di awal puasa ini yakni pada komoditi cabe dan bawang putih. Dimana biasanya harga cabe Rp 35-40 Ribu, kini naik menjadi Rp45-50 ribu per kg, begitupun dengan bawang putih yang biasanya Rp 38 ribu per kg, kini menjadi Rp40 ribu per kg.
“Yang naik itu cabe dan bawang putih, tapi ada juga yang turun seperti bawang merah, artinya mulai jelang Ramadan sampai Ramadan pertama harga naik turun,” sebutnya.
Usai melakukan pemantauan pasar, Pj Gubernur Sulsel didampingi Pj Sekda Gowa dan Dandim 1409 Gowa serta SKPD terkait mengunjungi tempat penanaman pisang cavendis di BTN Nusa Tamarunang, Kecamatan Somba Opu untuk memastikan tanaman pisang tersebut bisa tumbuh dan siap panen pada empat-lima bulan mendatang.(NH)