Murung Raya, junalisinfo.net- Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi angka stunting di Murung Raya mencapai 40,9 persen atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 hanya sebesar 31,8 persen.
Terjadinya peningkatan itu perlu diatasi secara bersama dan dukungan oleh semua pihak agar bisa kembali turun sesuai harapan.
Hal tersebut diutarakan Wakil ketua II DPRD Murung Raya Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rahmanto Muhidin, SHI, MH, di Puruk Cahu, Minggu 24 September 2023.
“Semua pemangku kepentingan perlu mendukungan kerjasama semua pihak guna mengatasi masalah stunting di Kabupaten Murung Raya ini,” kata Rahmanto.
Menurut Wakil Ketua II DPRD Murung Raya itu, dengan adanya dukungan semua pihak, dirinya meyakini angka prevelnsi stunting di Murung Raya bisa turun.
“Kita mengharapkan semua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang ada di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa, benar-benar serius dalam menangani stunting sesuai dengan wilayahnya,” harapnya.
Ia menambahkan, stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak, apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
“Dampak stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas,” pungkas Rahmanto. (Red).