JURNLISINFO, RIAU SIAK – Puluhan masyarakat Kampung Sengkemang yang bermukim diseputaran Jalan PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, merasa geram dengan ulah Subkontraktor dari PT RAPP yakni PT Nazril Mandiri diketahui milik Ijal, yang mana PT Nazril Mandiri tersebut dinilai mangkir terhadap kewajibannya untuk melakukan penyiraman jalan PT RAPP diwilayah Kampung tersebut sepanjang kurang lebih 7 kilometer.
Akibatnya, pada Sabtu (13/05/2023), puluhan masyarakat melakukan aksi protes dengan cara memblokade jalan tersebut, sebab debu yang ditimbulkan dari jalan yang dilalui oleh mobil-mobil proyek dinilai sudah cukup mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar.
Adi Afri saelaku Penghulu Kampung Sengkemang ketika dikonfirmasi wartawan terkait aksi blokade yang dilakukan oleh masyarakatnya, Adi Afri mengatakan bahwa hal itu wajar dilakukan oleh masyarakat, sebab kata dia pihak perusahaan tidak konsekuen dengan janjinya.
“Padahal konsekuensinya kami sudah sampaikan kepada pihak PT RAPP untuk tidak memakai putra daerah dalam melakukan tender penyiraman jalan ini. Sebab ujung-ujungnya nanti kami yang berantam,” cetusnya.
Selain itu menurutnya, terkait hal ini pihaknya sudah membuat surat perjanjian sekitar setahun yang lalu, yang mana dalam surat perjanjian itu tertuang bahwasanya pihak pemenang tender akan rutin 6 kali hingga 8 kali dalam sehari melakukan penyiraman jalan.
“Tapi nyatanya yang terjadi saat ini mereka tidak konsekuen dengan janji mereka itu. Padahal para tokoh masyarakat kita sudah meminta kepada PT RAPP agar tidak lagi menggunakan kontraktor untuk melakukan penyiraman jalan ini. Terlebih kontraktor yang saat ini melakukan penyiraman jalan modelnya Senin Kamis, Senin dia bagus, Kamis dah rusak balek,” katanya.
Selain itu menurut Penghulu Adi Afri, dalam hal ini pihak pemenang tender penyiraman jalan ini tidak memikirkan masyarakat tempatan, padahal pemilik perusahaan kontraktor tersebut kata dia merupakan orang tempatan.
“Kenapa dia tidak mau kontrol penyiraman, coba kalau kampung dia pula yang dibuat macam itu, bagaimana perasaannya,” ungkapnya lagi.
Jadi dalam hal ini kata dia, masyarakat sudah sangat geram, melihat tingkah laku kontraktor PT RAPP yang tugasnya menyiram jalan, bisa dikatakan tidak pernah disiram sama sekali. Oleh karena itulah kata dia, masyarakat melakukan blokade jalan tersebut agar pihak PT RAPP melakukan tindakan tegas.
“Sebab jika tidak segera ditanggapi, kami dan masyarakat akan turun ke PT RAPP untuk meminta pihak PT RAPP melakukan tindakan tegas terkait hal ini. Masa pihak RAPP gak mau ngecek padahal pelabuhan RAPP dengan jalan yang diblokade masyarakat ini sangat dekat jaraknya,” ucapnya.
“Jangankan rumah masyarakat, kantor Desa kita juga diselimuti debu akibatnya, begitu disetop, disiram balek jalan, dua hari lagi nanti gak disiram balek, begitu seterusnya yang terjadi selama ini. Udah lah tak disiram, mobil trailer mintak ampun kencang-kencang lajunya, hingga mengakibatkan abu bertebaran dimana-mana.” tukasnya.
Terkait hal ini Wartawan Jurnalisinfo.net sudah mencoba melakukan konfirmasi langsung melalui pesan WhatsApp kepada Frederik selaku Humas PT RAPP bidang media, ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mencari tahu kepastian adanya kabar blokade jalan tersebut.
“Terima kasih infonya bang, saya coba pastikan dulu dengan Tim ya bang,” tulisnya singkat menjawab konfirmasi Wartawan. (Ndi).